sejenak di hari yang lalu kumendengarkan petuah seorang Guru tentang arti keikhlasan
sejenak dengan sedikit perhatian kumencoba memahami apa yang menjadi makna di balik keikhlasan
Sang Guru ucapkan tiga kunci, "Lillah, Billah, dan Fillah"...
Berat rasanya kumaknai setiap kunci tersebut
bukan berat untuk mengerti arti dari setiap kunci
tapi berat dalam ujar, laku dan pikir di diri
teringat kembali aku pada petuah seorang Guru yang lain
bahwa "keikhlasan membawa pada kekuatan"...
"keikhlasan membawa pada ketenangan"...
"keikhlasan membawa pada kemenangan"...
kemudian ku renungi kembali
terasa begitu pancaran keikhlasan Sang Guru begitu terang menyinari
terasa betapa keikhlasan Sang Guru begitu cepat menulari
menular pada diriku sesaat ketika aku mendengar setiap petuah darinya
satu lagi pelajaran kudapati di hari itu
bahwa keshalihan adalah hal yang dapat menular
pantas saja banyak orang berilmu berpesan untuk mencari teman dan lingkungan yang baik
agar kita dapat tertular kebaikannya
kembali lagi kuteringat di masa yang lalu
pernah ku memberi sebuah nasihat kepada seorang sahabat
sahabat yang kusimpan namanya dalam hati
sahabat yang dalam ucap ku katakan kucintai
nasihat yang baik lagi penuh budi
tapi tidak kudapati nasihat ku tersimpan dan membekas merubah diri
bahkan semakin menjadi
kemudian kucemooh ia dalam diri, kukatakan pengkhianatan telah ia bagi
kukatakan kebodohan baginya
tapi kini kuberpikir
adakah itu karena tidak ada keluhuran seluhur isi nasihat yang kuberi dalam diriku
sama seperti keshalihan yang dapat menular, penyakit hari pun pasti demikian
adakah memang kumurni memberi karena Ilahi
atau justru penyakit hati yang kutulari
penyakit hati yang penuh duri dan cacat diri
tidak seperti ketika Sang Guru menasihati pada murid-muridnya
yang seketika dapat menyinari para hati
alih-alih sinaran terpancar, hanya kegelapan yang menjangkiti dari diri ini
betapa aku memahami saat ini
sekiranya bukan karena Tuhanku perintahkan untuk saling menasihati
pun Sang Rasul sampaikan "Addiinu Nashihah", "Agama adalah Nasihat"..
maka tidak akan sekalipun mulai saat ini akan aku nasihati semua pribadi
(Kota Penuh Arti, 27-05-2010/10:53)
sejenak dengan sedikit perhatian kumencoba memahami apa yang menjadi makna di balik keikhlasan
Sang Guru ucapkan tiga kunci, "Lillah, Billah, dan Fillah"...
Berat rasanya kumaknai setiap kunci tersebut
bukan berat untuk mengerti arti dari setiap kunci
tapi berat dalam ujar, laku dan pikir di diri
teringat kembali aku pada petuah seorang Guru yang lain
bahwa "keikhlasan membawa pada kekuatan"...
"keikhlasan membawa pada ketenangan"...
"keikhlasan membawa pada kemenangan"...
kemudian ku renungi kembali
terasa begitu pancaran keikhlasan Sang Guru begitu terang menyinari
terasa betapa keikhlasan Sang Guru begitu cepat menulari
menular pada diriku sesaat ketika aku mendengar setiap petuah darinya
satu lagi pelajaran kudapati di hari itu
bahwa keshalihan adalah hal yang dapat menular
pantas saja banyak orang berilmu berpesan untuk mencari teman dan lingkungan yang baik
agar kita dapat tertular kebaikannya
kembali lagi kuteringat di masa yang lalu
pernah ku memberi sebuah nasihat kepada seorang sahabat
sahabat yang kusimpan namanya dalam hati
sahabat yang dalam ucap ku katakan kucintai
nasihat yang baik lagi penuh budi
tapi tidak kudapati nasihat ku tersimpan dan membekas merubah diri
bahkan semakin menjadi
kemudian kucemooh ia dalam diri, kukatakan pengkhianatan telah ia bagi
kukatakan kebodohan baginya
tapi kini kuberpikir
adakah itu karena tidak ada keluhuran seluhur isi nasihat yang kuberi dalam diriku
sama seperti keshalihan yang dapat menular, penyakit hari pun pasti demikian
adakah memang kumurni memberi karena Ilahi
atau justru penyakit hati yang kutulari
penyakit hati yang penuh duri dan cacat diri
tidak seperti ketika Sang Guru menasihati pada murid-muridnya
yang seketika dapat menyinari para hati
alih-alih sinaran terpancar, hanya kegelapan yang menjangkiti dari diri ini
betapa aku memahami saat ini
sekiranya bukan karena Tuhanku perintahkan untuk saling menasihati
pun Sang Rasul sampaikan "Addiinu Nashihah", "Agama adalah Nasihat"..
maka tidak akan sekalipun mulai saat ini akan aku nasihati semua pribadi
(Kota Penuh Arti, 27-05-2010/10:53)